Pontianak Kalbar
Gertak id
Guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Polda Kalimantan Barat menggelar pelatihan Penanganan Medis Kritis, bertempat di Hotel Alimoer, Kubu Raya. (Senin, 15/9/2025)
Penangan medis kritis yaitu berupa *BT&CLS* (Basic Trauma and Cardiac Life Support) atau Dukungan Hidup Dasar untuk Trauma dan Jantung, serta *EKG* (Elektrokardiografi) atau tes yang mengukur aktivitas listrik jantung.
Diampingi oleh Irwasda Polda Kalbar Kombes Pol Sigit Jatmiko, S.I.K, Kabid Dokkes Polda Kalbar Kombes Pol Drg. Subur, M.H, dan Karumkit Bhayangkara Polda Kalbar Kombes Pol Drg. Josep Ginting, Mars., M.Si, Pelatihan dibuka secara resmi oleh Wakapolda Kalbar, Brigjen Pol. Roma Hutajulu, S.I.K, M.Si.,
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelatihan ini bertujuan membekali tenaga kesehatan Polri dengan keterampilan mumpuni untuk menghadapi situasi gawat darurat.
Kegiatan dihadiri oleh para Pejabat Utama (PJU) Polda Kalbar, Koordinator Instruktur dari PT. Ambulans Satu Satu Delapan, serta puluhan peserta dari jajaran Polda Kalbar.
Dalam sambutannya, Wakapolda Kalbar Brigjen Pol. Roma Hutajulu, S.I.K, M.Si., menyampaikan bahwa pelatihan ini memiliki arti penting, terutama dalam dunia medis yang mengenal istilah *Golden Hour*, atau waktu emas.
”Dalam dunia medis, dikenal istilah *Golden Hour*, dimana setiap detik sangat menentukan peluang hidup seorang pasien.”
“Kemampuan bertindak cepat, tepat, dan terukur adalah penentu antara keselamatan dan kehilangan nyawa yang harus selalu menjadi perhatian khusus.”
“Pelatihan ini merupakan wujud komitmen Polri yang tidak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai pelayan kemanusiaan.”
“Oleh karena itu, tenaga kesehatan Polri harus dibekali keterampilan maksimal agar bisa memberikan pertolongan optimal, baik bagi personel yang bertugas maupun masyarakat umum.” Ungkap Roma.
Pelatihan ini mencakup dua materi utama. Pertama, BT&CLS, yang fokus pada penanganan kegawatdaruratan trauma dan henti jantung secara sistematis.
Kedua, EKG yang bertujuan memperkuat kapasitas deteksi dini gangguan irama dan kelainan jantung.
”Kedua kompetensi ini merupakan fondasi keterampilan hidup yang wajib hukumnya dikuasai oleh tenaga kesehatan,” tegas Roma.
Ia juga berpesan kepada para peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, menyerap seluruh pengetahuan, dan menjadikan ilmu yang diperoleh sebagai bekal bermanfaat dalam bertugas.
”Ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini adalah amanah besar yang kelak menjadi penentu keselamatan orang lain,” imbuhnya.
Senada dengan Wakapolda, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., menyoroti pentingnya pelatihan ini sebagai upaya peningkatan profesionalisme.
”Pelatihan ini menunjukkan komitmen Polda Kalbar dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya di bidang kesehatan.”
“Dengan kompetensi yang terasah, Personel Kesehatan kita akan semakin siap dan responsif dalam menghadapi berbagai situasi darurat, sejalan dengan visi Polri yang Humanis dan Profesional.”
“Kami berharap Pelatihan ini dapat berjalan lancar dan melahirkan tenaga kesehatan yang Sigap, Profesional, serta mampu memberikan pelayanan terbaik untuk Masyarakat.” Pangkas Bayu.
Sumber :Hms Polda Kalbar
Editor : Alex